Pasaman, Sumatera Barat – Sejak diluncurkan pada Juni 2024, program Fishery Line dari gerakan Pasaman Bergerak terus menunjukkan geliat nyata dalam mengembangkan sektor budidaya ikan air tawar di Kabupaten Pasaman. Tidak hanya fokus pada produksi, Fishery Line kini memperluas dampaknya dengan membuka kesempatan investasi bagi anak-anak muda yang ingin terjun ke dunia perikanan sebagai pelaku usaha.
Fishery Line mengusung misi membangun ekosistem perikanan yang modern, mandiri, dan berkelanjutan. Dalam program terbarunya, mereka menggandeng investor lokal dan diaspora Pasaman untuk memberikan akses permodalan bagi pembudidaya pemula yang tergabung dalam komunitas.
Program Kerja Sama: Dari Hulu ke Hilir
Kerja sama yang dijalankan dalam program Fishery Line mencakup:
- Penyediaan bibit dan pakan awal untuk petani baru;
- Pendampingan teknis langsung oleh tim Fishery Line;
- Monitoring dan evaluasi berkala untuk menjamin kualitas dan produktivitas;
- Peluang pemasaran hasil panen melalui pasar lokal, restoran, dan kanal digital.
Lebih dari sekadar proyek ekonomi, Fishery Line telah menjadi gerakan sosial yang memperkuat daya saing anak muda desa.
Budidaya Ikan: Ladang Usaha yang Menjanjikan
Kabupaten Pasaman dikenal memiliki kekayaan sumber air yang cocok untuk budidaya ikan air tawar. Dari survei yang dilakukan Fishery Line, lebih dari 50 lokasi di kecamatan-kecamatan potensial telah dijajaki sebagai lahan budidaya berbasis komunitas.
Dengan siklus panen yang cepat dan kebutuhan pasar yang terus tumbuh, budidaya ikan kini menjadi alternatif usaha yang stabil dan menjanjikan. Banyak anak muda yang sebelumnya tidak memiliki latar belakang perikanan kini mulai belajar dan memulai usaha lewat dukungan Fishery Line.
Joni Jasman: Menanam Harapan di Kolam-Kolam Desa
Koordinator Fishery Line – Pasaman Bergerak, Joni Jasman, menyampaikan bahwa program ini dibangun atas dasar semangat anak muda Pasaman yang ingin mandiri dan membangun kampung halaman.
“Kita tidak hanya memberi pelatihan, tapi juga akses untuk tumbuh. Sekarang kami buka peluang investasi agar anak muda tidak hanya jadi peternak, tapi juga punya skema usaha yang nyata dan berkembang,” ujar Joni.
Menurutnya, banyak anak muda yang sudah menunjukkan hasil. Beberapa bahkan sudah mulai membangun kolam permanen, membentuk kelompok usaha, dan melakukan penjualan lewat platform digital.