Mengawal Kebangkitan Pasaman: Donizar Piliang dan Politik Tanggung Jawab

Donizar Piliang dan Politik Tanggung Jawab

Rabu siang, 7 Mei 2025, suasana di kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta, tampak berbeda dari biasanya. Welly Suhery, Bupati Pasaman terpilih, tiba untuk mengikuti acara Penguatan Percepatan Pembangunan Daerah (P2PD) yang digelar DPP PKB. Kegiatan itu bukan sekadar seremoni politik; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan P2PD sebagai wujud komitmen partai agar kepala daerah yang duduk benar-benar bekerja untuk rakyat. Di tengah perbincangan strategi menjelang pelantikan, satu sosok menarik perhatian: Donizar Piliang. Sekretaris DPW PKB Sumatera Barat ini mengawal Welly dengan sikap tenang, sambil membayangkan masa depan Pasaman.

Donizar Piliang bukan nama baru di politik Sumbar. Ia menjabat Bendahara DPW PKB Sumbar sekaligus anggota DPRD Sumatera Barat dua periode. Sebagai wakil rakyat dari dapil Pasaman–Pasaman Barat, Donizar dikenal sebagai ahli strategi partai yang piawai membangun basis dukungan hingga tingkat desa. Ia menahkodai desk pilkada PKB Sumbar pada Pilkada Pasaman lalu, merancang kampanye yang “menyentuh hati” warga tanpa menghamburkan biaya besar. Dalam setiap perhelatan politik, Donizar tampak berbaur dengan masyarakat: blusukan, berdialog langsung, dan memanfaatkan program seperti “Kartu Sahabat Donizar” sebagai jembatan aspirasi.

Kunci bagi Donizar adalah politik tanggung jawab. Baginya, setiap kemenangan politik bukan akhir perjuangan, melainkan awal amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Ia menyebut perjalanan panjang meraih kursi DPRD Sumbar kembali sebagai “amanah untuk politik tanggung jawab”. Dalam postingan Facebook pribadinya ia menulis, “Perjalanan panjang, sebuah amanah untuk politik tanggung jawab…”, menegaskan komitmennya menjalankan mandat publik secara akuntabel.

Gaya berpolitik Donizar memang blak-blakan. “Tak sepeserpun uang yang dikeluarkan… ia bukan tak mau memberi, namun keinginannya tak mau mencederai politik… janji politiknya selalu dipertanggungjawabkan kepada konstituennya”. Sikap anti-politik uang itu menjadikannya figur langganan kepercayaan masyarakat Pasaman.

Dalam pertemuan P2PD bersama DPP, Donizar bahkan memperjelas rumusan kerjanya: sinergi antara pusat dan daerah. Ia menegaskan, “Kita tidak bisa lagi jalan sendiri-sendiri. PKB di pusat dan daerah harus seiring sejalan”. Menurutnya, langkah DPP memfasilitasi kepala daerah terpilih agar terhubung langsung dengan pusat merupakan strategi penting membangun sinergi kelembagaan. Semangat kebersamaan itulah yang membuat Donizar optimis “Pasaman Bangkit” bukan sekadar slogan. Data hasil hitung cepat PSU Pilkada Pasaman memang membuktikan simpati publik terpancar pada pasangan yang didukungnya; “suara rakyat adalah untuk Pasaman Bangkit,” ujarnya penuh optimisme.

Baginya, kebangkitan Pasaman akan tercapai jika dipimpin oleh orang dan niat yang benar, serta didukung sistem pemerintahan yang kokoh. Konsep inilah yang ia maksudkan dengan jargon “Politik Tanggung Jawab” – pemerintahan yang akuntabel dan pro-rakyat.

Pada akhirnya, Donizar mengajak seluruh elemen masyarakat Pasaman ikut mengawal pemerintahan baru agar berjalan baik. Kepada warga ia berpesan, dukungan dan pengawasan bersama merupakan fondasi untuk mewujudkan program pembangunan berdampak langsung bagi kesejahteraan mereka. Ditegaskannya pula, pelantikan Welly Suhery adalah “babak baru” bagi sejarah pembangunan Pasaman, dengan harapan sinergi pusat-daerah menuntun daerah itu menuju kebangkitan yang dijanjikan. Dalam narasi Donizar Piliang, kepemimpinan yang bertanggung jawab bukan cuma retorika – melainkan janji yang ia buktikan lewat tindakan dan sistem kerjanya, untuk mengawal misi “Pasaman Bangkit” bersama-sama.

Sumber: Pernyataan Donizar Piliang dan data terkait dikutip dari laporan Kabarin.co, Pilar Bangsa News, Padang Ekspres, dan RakyatSumbar, yang memberikan konteks dan kutipan langsung mengenai pandangan serta aktivitas politik Donizar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *