Lubuk Sikaping – Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mencatatkan prestasi gemilang pada triwulan pertama tahun ini, dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang melampaui target. Bupati Pasaman, Sabar AS, menegaskan bahwa kenaikan PAD sangat krusial untuk mendukung kebutuhan APBD daerah, mengingat kontribusi PAD saat ini baru sekitar 10 persen, sedangkan 90 persennya masih bergantung pada transfer pemerintah pusat dan Dana Bagi Hasil dari provinsi.
“PAD Kabupaten Pasaman baru bisa berkontribusi terhadap APBD hanya pada kisaran 10 persen. Makanya semaksimal mungkin perlu ditingkatkan di atas target, sesuai potensi yang ada,” ujar Sabar AS, Selasa (20/5), di kantor bupati. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Pemkab Pasaman atas kerja keras mereka sehingga realisasi PAD triwulan I mencapai Rp34,25 miliar, atau 25,45 persen dari target, melampaui perkiraan semula sebesar Rp33,4 miliar.
Plt. Sekretaris Daerah sekaligus Kepala Badan Keuangan Daerah, Teguh Suprianto, menambahkan bahwa capaian ini menjadi sinyal positif bagi kondisi fiskal daerah. “Target PAD Triwulan I 2025 ditetapkan sebesar Rp33,4 miliar, atau setara 25 persen dari target tahunan. Hingga akhir Maret, realisasi sudah menembus Rp34,25 miliar, atau 25,45 persen dari target tahunan.”
Untuk keseluruhan tahun 2025, Pemkab Pasaman membidik PAD sebesar Rp134,56 miliar. Teguh merinci empat komponen utama penyumbang realisasi triwulan pertama:
- Pajak Daerah: ditargetkan Rp26,26 miliar, terealisasi Rp4,59 miliar (17,49 persen)
- Retribusi Daerah: ditargetkan Rp8,639 miliar, terealisasi Rp14,06 miliar (16,28 persen)
- Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan: ditargetkan Rp13,11 miliar, terealisasi Rp14,66 miliar (111,87 persen)
- Lain-lain PAD yang Sah: ditargetkan Rp8,79 miliar, terealisasi Rp922 juta (10,48 persen)
“Keberhasilan sektor pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tak lepas dari optimalisasi BUMD dan kemitraan strategis,” jelas Teguh.
Berbagai strategi diterapkan Pemkab Pasaman untuk mengerek realisasi PAD, antara lain: konsolidasi dan pembaruan data objek PAD, digitalisasi layanan dan pelaporan, ekstensifikasi serta penguatan pengawasan, inovasi dan pemberian insentif kepada wajib pajak, kemitraan dengan berbagai pihak, serta evaluasi berkala atas target dan pencapaian.
Teguh juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat melalui kepatuhan membayar pajak daerah. “Pajak yang dibayarkan akan kembali dalam bentuk pembangunan dan pelayanan publik,” ujarnya.
Keberhasilan triwulan pertama ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Pemkab Pasaman untuk terus meningkatkan kinerja, transparansi, dan kualitas pelayanan publik. Pemerintah daerah berkomitmen mengelola keuangan secara akuntabel demi kesejahteraan masyarakat, serta menjalin sinergi dengan pelaku usaha dan masyarakat agar target PAD 2025 tidak hanya tercapai, tetapi juga terlampaui.
Disadur dari: antaranews