Selama ini Kabupaten Pasaman belum memiliki perwakilan resmi di Jakarta, padahal keberadaan kantor penghubung terbukti menjadi ujung tombak efektifitas lobi kebijakan, memudahkan arus investasi, serta memperbaiki layanan publik bagi masyarakat perantau. Di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua, pemerintah daerah memanfaatkan kantor penghubung sebagai jembatan langsung dengan kementerian, lembaga non-kementerian, dan DPR RI—sebuah fakta yang tergambar jelas dalam daftar Badan Penghubung se-Indonesia yang dikeluarkan pemerintah pusat.
Di Sumatera Barat sendiri, Pemerintah Provinsi Sumbar telah menempatkan Badan Penghubung di Jl. Matraman Raya No. 19, Jakarta Timur, yang menurut profil resmi tugas pokoknya mencakup fasilitasi hubungan kerja antar-lembaga, pelayanan protokoler, serta promosi investasi dan budaya Minangkabau. Pemkot Solok lebih jauh menyiapkan Kantor Penghubung di Jl. Pratekan No. 54, Rawamangun, Jakarta Timur, lengkap dengan jam operasional Senin–Jumat pukul 08.00–17.00 untuk melayani administrasi publik dan koordinasi lintas OPD. Bahkan Kabupaten Kepulauan Mentawai membuka perwakilan di Jalan Azizi No. 121, Padang, khusus untuk memudahkan perekaman e-KTP dan administrasi kependudukan warga Mentawai perantauan.
Fungsi strategis kantor penghubung meliputi percepatan proses perizinan dan advokasi anggaran infrastruktur, penyediaan data serta studi kelayakan bagi calon investor, layanan dokumen kependudukan dan beasiswa bagi perantau, hingga panggung promosi pameran pariwisata, UMKM, dan budaya daerah di ibukota. Tanpa saluran resmi ini, Pasaman harus mengandalkan kunjungan berkala OPD yang seringkali terhambat oleh padatnya agenda kementerian.
Kini, momentum politik baru hadir di Pasaman. Dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Pasaman pada 19 April 2025, pasangan Welly Suhery–Parulian Dalimunte unggul telak dengan perolehan 61.391 suara, resmi ditetapkan KPU Pasaman pada 23 April 2025 setelah pleno terbuka yang berlangsung transparan. Kemenangan ini bukan hanya kemenangan angka, tetapi juga mandat rakyat untuk menghadirkan gebrakan baru dalam tata kelola daerah.
Di ujung artikel ini, satu gagasan mengemuka kuat: saatnya Pasaman membuka “Pasamanhub”—kantor penghubung resmi Kabupaten Pasaman di Jakarta—yang akan menjadi jembatan emas bagi percepatan pembangunan, investasi hijau, dan layanan maksimal bagi masyarakat perantauan. Dengan dukungan penuh pemerintahan daerah baru di bawah kepemimpinan Welly Suhery dan Parulian Dalimunte, Pasamanhub akan menjadi simbol nyata transformasi Pasaman menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Opini: Rizki Montheza
