Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, semakin memperkuat sinergi dengan seluruh tenaga pendamping desa untuk mempercepat laju pembangunan di setiap nagari. Wakil Bupati Pasaman, Parulian Dalimunte, menegaskan bahwa nagari merupakan ujung tombak pembangunan daerah yang vital perannya. Oleh karena itu, kolaborasi antara pendamping desa, pendamping lokal desa, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam mewujudkan visi Kabupaten Pasaman, khususnya dalam percepatan pembangunan infrastruktur, pengelolaan dana desa, serta pengembangan potensi ekonomi lokal di sektor pariwisata dan pertanian.
Pada rapat koordinasi tenaga pendamping profesional se-Pasaman yang digelar di Gedung Pertemuan Anak Nagari Durian Tinggi, Pemerintah Pusat mengalokasikan dana desa sebesar Rp 69,2 miliar untuk 62 nagari di Pasaman pada tahun 2025. Dana tersebut akan difokuskan pada program strategis seperti penanganan kemiskinan ekstrem (maksimum 15 persen anggaran), peningkatan layanan dasar kesehatan termasuk stunting, serta penguatan adaptasi desa terhadap perubahan iklim.
Selain itu, minimal 20 persen dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan, pengembangan keunggulan desa, penerapan teknologi informasi demi percepatan transformasi digital nagari, serta pembangunan padat karya tunai menggunakan bahan baku lokal. Parulian berharap rapat koordinasi ini tidak hanya menghasilkan rekomendasi teknis, tetapi juga menggalang energi kolektif guna mewujudkan “Pasaman Bangkit” yang berkarakter, maju, dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pasaman, Hasrizal, menambahkan bahwa koordinasi antara pendamping desa dan pendamping lokal desa menjadi tulang punggung pelaksanaan program pembangunan desa yang terintegrasi dan merata. Sementara itu, Koordinator TPP P3MD Pasaman, Muhammad Sjahbana Sjams, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pendamping melalui prinsip transparan, bertahap, dan berorientasi pada kemandirian masyarakat.
Hingga saat ini, capaian Indeks Desa di Pasaman menunjukkan kemajuan signifikan: tidak ada lagi nagari berstatus sangat tertinggal. Terdapat 12 nagari mandiri, 30 nagari maju, dan 20 nagari berkembang, sebuah prestasi yang patut disyukuri bersama.
Disadur dari: Antara