Lubuk Sikaping – Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, berhasil mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat senilai Rp15,06 miliar untuk program revitalisasi sekolah. Bantuan ini menjadi jawaban atas harapan lama masyarakat Pasaman agar anak-anak dapat belajar di fasilitas pendidikan yang lebih layak.
Bupati Pasaman, Welly Suhery, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras pemerintah daerah dalam memperjuangkan kualitas pendidikan.
“Alhamdulillah, perjuangan kita membuahkan hasil. Tahun ini Pasaman menerima dana revitalisasi sekolah sebesar Rp15,06 miliar,” ujarnya, Selasa di Lubuk Sikaping.
Dana tersebut berasal dari program revitalisasi sekolah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan akan digunakan untuk memperbaiki 34 sekolah di 12 kecamatan, terdiri dari 2 TK, 24 SD, dan 8 SMP.
Welly menambahkan, pencapaian ini tidak datang begitu saja. Pemkab Pasaman sejak beberapa bulan terakhir menyiapkan data, dokumen legalitas, hingga koordinasi intensif dengan kementerian terkait.
“Revitalisasi sekolah bukan hanya soal membangun dinding atau atap baru, tetapi investasi untuk masa depan anak-anak Pasaman. Mereka berhak belajar di ruang yang aman, nyaman, dan berkualitas,” tegasnya.
Bantuan Rp15,06 miliar tersebut akan disalurkan dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp4,78 miliar sudah mulai dikerjakan untuk pembangunan di 10 SD dan 5 SMP. Tahap kedua sebesar Rp10,28 miliar menyusul dalam waktu dekat.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pasaman, Gunawan, menjelaskan bahwa seluruh pembangunan berdasarkan data riil dari Dapodik serta hasil verifikasi lapangan.
“Semua pekerjaan dilakukan secara swakelola oleh sekolah dengan pendampingan dari dinas. Ini untuk memastikan pembangunan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat bagi siswa,” ujarnya.
Gunawan menilai keberhasilan ini tidak lepas dari kepemimpinan yang visioner serta sinergi kuat antara Pemkab Pasaman dan pemerintah pusat. Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Prabowo Subianto kini juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Pasaman.
Dengan adanya revitalisasi ini, wajah pendidikan di Pasaman diproyeksikan akan semakin baik ke depan.
“Generasi muda kita tidak lagi belajar di ruang reyot, melainkan di sekolah yang memberi harapan baru akan masa depan yang lebih cerah,” tutup Welly.
Disadur dari Antara
