Rafidah binti Aziz lahir di Kuala Kangsar, Perak, pada 4 November 1943. Ia merupakan keturunan Minangkabau asal Rao, Pasaman, Sumatera Barat—sebuah fakta yang meneguhkan jejak diaspora Pasaman di pentas politik internasional. Sejak awal karier akademiknya, Rafidah menunjukkan bakat luar biasa: meraih gelar Sarjana Ekonomi pada 1966 dan Magister Ekonomi pada 1970 dari University of Malaya sebelum bergabung sebagai dosen ekonomi di kampus yang sama.
Karier politik Rafidah dimulai sebagai Senator pada 1974, kemudian terpilih sebagai Anggota Parlemen (MP) untuk Selayang (1978–1982) dan Kuala Kangsar (1982–2013). Pada 1987, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Rafidah diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Internasional—posisi yang dipegangnya selama 21 tahun, membuatnya menjadi menteri terlama dalam sejarah Malaysia di bidang tersebut. Sebagai Menteri, ia juga memimpin MATRADE (Malaysia External Trade Development Corporation) sejak 1991, memperkokoh posisi Malaysia sebagai tujuan investasi asing.
Sorotan Pasaman:
Keterikatan Rafidah pada Rao, Pasaman, bukan sekadar fakta genealogis. Sebagai figur publik yang berjaya di Malaysia, ia menjadi simbol betapa keturunan Pasaman mampu menorehkan prestasi di panggung global. Keberhasilan Rafidah membuka jalan bagi identitas Pasaman untuk dikenal lebih luas, sekaligus mengukuhkan kontribusi masyarakat Minangkabau dalam diplomasi dan ekonomi internasional.
Setelah pensiun dari kabinet pada 2008, Rafidah tetap aktif di berbagai dewan direksi korporasi besar seperti AirAsia X dan Supermax Corporation Berhad, serta diangkat menjadi anggota Economic Action Council pada 2019. Kiprahnya terus membuktikan semangat tak kenal lelah yang ia warisi dari akar budaya Pasaman: pantang menyerah, berdaya saing, dan berorientasi global